Begitu banyak jenis satwa di dunia ini, ternyata banyak hal-hal unik yang terjadi, bahkan kita belum menyadarinya. mungkin setelah membaca artikel ini, kalian akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.
dibawah ini ada beberapa satwa yang jarang kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. LABA-LABA
Laba-laba dapat menempel pada bidang dengan kemiringan 90 derajat bahkan lebih dikarenakan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya.
Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro.
Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan hanya pada telapak kakinya.
Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambutrambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambutrambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.
2. UNTA
Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ia mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini untuk menemukan sumber air yang akan disimpannya.
Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apa pun.
Hambatan utama dalam perjalanan di gurun pasir adalah badai pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir dapat menyesakkan nafas dan membutakan mata.
Unta memiliki sistem perlindungan khusus pada matanya. Kelopak mata unta melindungi matanya dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.
3. GAJAH
Bantalan tebal berupa jaringan kenyal yang tumbuh sebagai lapisan pada bagian bawah setiap telapak kaki gajah menyerap guncangan berat badannya. Lapisan bantalan ini menyebarkan efek tekanan gajah ke permukaan tanah. Itu memungkinkannya mengangkat kaki dengan mudah. Berkat bantalan ini, gajah mampu berjalan menempuh jarak yang jauh meskipun tubuhnya amat berat.
Menurut hukum fisika, seorang wanita bersepatu hak tinggi akan memberikan tekanan lebih besar pada permukaan tanah daripada satu kaki gajah. Gajah berkomunikasi dengan menggunakan suara infrasonik yang tak terdengar oleh telinga manusia.
Suara infrasonik memungkinkan gajah berbicara menggunakan bahasa khusus dengan gajah lain yang terpisah sejauh 4 km. Sinyal infrasonik terbentuk saat benda bermassa besar bergerak sebagaimana pada meletusnya gunung berapi. Ini serupa dengan suara yang hanya dapat dirasakan.
Suara infrasonik sangatlah kuat, tapi termasuk gelombang berfrekuensi rendah. Manusia dapat mendengarnya hanya dengan bantuan alat perekam khusus. Awalnya, binatang yang diyakini mampu menghasilkan suara jenis ini hanyalah ikan paus, makhluk laut terbesar. Namun kini kita tahu, gajah juga menggunakan cara yang sama untuk berkomunikasi sesama mereka .Gajah mampu mendengar panggilan yang berjarak 10 km dengan gelombang infrasonik ini…
Gajah merupakan makhluk sosial yang hidup di alam liar. Gajah betina hidup dalam kelompok keluarga yang sangat dekat. Mereka menghabiskan sekitar 18 jam sehari untuk berjalan, makan, berendam, dan berinteraksi dengan gajah lain. Mereka memiliki kecerdasan dan sensitivitas. Seekor gajah akan berduka apabila kehilangan salah satu kerabatnya
4. KUCING
Siapa sih yang tidak mengenal dengan makhluk nan gemes ini. Mulai dari kucing kampung yang sering nyolong ikan asin hingga kucing model persia yang dimanja dan sering pergi ke salon. Perilakunya pun sangat menggemaskan. Hewan ini sangat kooperatif dengan manusia.
Namun ternyata dibalik lucu dan gemesnya makhluk ini, ternyata menyimpan satu potensi bahaya yang cukup besar. Si puss ini ternyata bisa menjadi media yang tepat dalam menyebarkan sejumlah bibit penyakit dan virus. Mulai dari tokso hingga yang namanya rabies yang sangat mengerikan. Untuk menambah pengetahuan kita semua, berikut ini adalah sejumlah fakta unik yang patut kita simak:
1. Tahukah kamu, kucing (Felis silvestrid-catus), terutama kucing rumah adalah salah satu hewan predator paling hebat di dunia. Kucing ini mampu membunuh dan atau memakan beberapa ribu species, mengalahkan kucing besar (seperti singa, harimau, dan sejenisnya) yang hanya mampu memangsa kurang dari 100 species. Namun karena ukurannya terbilang kecil, maka tidak berbahaya bagi manusia (syukurlah…). Namun tetap saja sangat berbahaya apabila kucing ini terinfeksi rabies.
2. Kucing telah berasosiasi dengan kehidupan manusia sekurangnya sejak 3500 tahun yang lalu. Ketika itu orang Mesir kuno telah menggunakan kucing untuk mengusir hama tikus dan hewan pengerat lainnya dari hasil panen mereka. Namun, percaya atau tidak, di dunia ini hanya terdapat 1% populasi kucing di dunia yang termasuk galur murni atau kucing ras. Sisanya adalah kucing hasil pencampuran dari berbagai ras atau biasa yang kita sebut sebagai kucing kampung. Karena itu, kucing ras termasuk kucing yang paling sering dicari dan mahal harganya.
3. Di Indonesia, suara kucing sering ditulis dengan kata “Meong”. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing sering ditulis dengan “Meow”. Di negara Inggris sendiri, suara kucing ditulis “Miaow”. Kalau bahasa Jepang sering ditulis dengan kata “Nya”.
4. Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kg dan jarang melebihi 10 kg, kecuali diberi makan berlebih, si pussy bisa mencapai berat badan 23 kg. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, dimana kucing tertua pernah diketahui berusia 36 tahun! Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya mampu hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
5. Kucing termasuk hewan yang sangat bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat. tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadangkala kucing memuntahkan semacam hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perutnya. Sementara itu kucing dapat menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12 – 16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13 – 14 jam. Tapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari!
6. Percaya atau tidak, di abad pertengahan kucing dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan cara dibakar dan dilempar dari tempat tinggi. Sejumlah ahli sejarah percaya bahwa wabah Black Death atau wabah pes menyebar dengan cepat di Eropa pada abad ke-14 akibat tahyul itu. Hal itu disebabkan banyaknya pembunuhan kucing yang dilakukan sehingga meningkatkan populasi tikus yang membawa wabah pes tersebut.
5. BURUNG GAGAK
Gagak tidak hanya identik dengan mistik, tapi mungkin juga cinta dan pertengkaran. Burung yang warna tubuhnya dominan dengan warna hitam ini memang terkenal selalu bertengkar. Tapi, setelah pertengkaran yang panjang hingga bulu-bulunya acak-acakan, tahu apa yang dilakukan? Ternyata, mereka akan kembali ke sarang dan berciuman dengan pasangannya.
Perilaku seperti ini dilaporkan Amanda Seed, seorang psikolog dari Universitas Cambridge, Inggris dalam jurnal Current Biology edisi 23 Januari setelah merekam 10 ekor gagak yang tinggal bersama di sebuah pohon, delapan di antaranya merupakan pasangan setia. Gagak memang tergolong hewan yang cenderung memilih pasangan tunggal atau monogami dan membangun sarang secara permanen. Dengan hidup bergerombol, gagak diuntungkan karena akan lebih waspada menghadapi predator dan kemungkinan menemukan sumber makanan semakin besar. Namun, mereka akan selalu berebutan karena tiap pasangan menginginkan dahan terbaik sebagai sarangnya dan biji terbanyak sebagai makanan.
Pertengkaran jarang terlihat secara massal tapi satu lawan satu. Seekor gagak biasanya menyerang tetangga sarangnya dengan mengoceh atau mengepakkan sayap kepada gagak lainnya. Usai bertengkar masing-masing biasanya kembali ke pasangannya kemudian saling mendekat, berbagi makanan, dan bercumbuan dengan paruhnya.
Sebelumnya, perilaku serupa banyak dilaporkan dilakukan spesies primata, misalnya simpanse, tapi baru kali ini terlihat dilakukan spesies burung. Para pakar perilaku hewan telah mempelajari kebiasaan bertengkar di kalangan mamalia khususnya primata.
Usai berkelahi, umumnya hewan-hewan tersebut bercumbu dengan kerabatnya yang tidak terlibat dalam pertengkaran. Hal ini diyakini sebagai cara untuk menurunkan tekanan yang dialaminya karena bertengkar. Simpanse, bonobo, dan beberapa jenis mamalia lainnya bahkan bersantai dengan lawannya yang sepertinya sebagai bentuk perdamaian.
Laba-laba dapat menempel pada bidang dengan kemiringan 90 derajat bahkan lebih dikarenakan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya.
Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro.
Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan hanya pada telapak kakinya.
Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambutrambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambutrambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.
2. UNTA
Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ia mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini untuk menemukan sumber air yang akan disimpannya.
Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apa pun.
Hambatan utama dalam perjalanan di gurun pasir adalah badai pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir dapat menyesakkan nafas dan membutakan mata.
Unta memiliki sistem perlindungan khusus pada matanya. Kelopak mata unta melindungi matanya dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.
3. GAJAH
Bantalan tebal berupa jaringan kenyal yang tumbuh sebagai lapisan pada bagian bawah setiap telapak kaki gajah menyerap guncangan berat badannya. Lapisan bantalan ini menyebarkan efek tekanan gajah ke permukaan tanah. Itu memungkinkannya mengangkat kaki dengan mudah. Berkat bantalan ini, gajah mampu berjalan menempuh jarak yang jauh meskipun tubuhnya amat berat.
Menurut hukum fisika, seorang wanita bersepatu hak tinggi akan memberikan tekanan lebih besar pada permukaan tanah daripada satu kaki gajah. Gajah berkomunikasi dengan menggunakan suara infrasonik yang tak terdengar oleh telinga manusia.
Suara infrasonik memungkinkan gajah berbicara menggunakan bahasa khusus dengan gajah lain yang terpisah sejauh 4 km. Sinyal infrasonik terbentuk saat benda bermassa besar bergerak sebagaimana pada meletusnya gunung berapi. Ini serupa dengan suara yang hanya dapat dirasakan.
Suara infrasonik sangatlah kuat, tapi termasuk gelombang berfrekuensi rendah. Manusia dapat mendengarnya hanya dengan bantuan alat perekam khusus. Awalnya, binatang yang diyakini mampu menghasilkan suara jenis ini hanyalah ikan paus, makhluk laut terbesar. Namun kini kita tahu, gajah juga menggunakan cara yang sama untuk berkomunikasi sesama mereka .Gajah mampu mendengar panggilan yang berjarak 10 km dengan gelombang infrasonik ini…
Gajah merupakan makhluk sosial yang hidup di alam liar. Gajah betina hidup dalam kelompok keluarga yang sangat dekat. Mereka menghabiskan sekitar 18 jam sehari untuk berjalan, makan, berendam, dan berinteraksi dengan gajah lain. Mereka memiliki kecerdasan dan sensitivitas. Seekor gajah akan berduka apabila kehilangan salah satu kerabatnya
4. KUCING
Siapa sih yang tidak mengenal dengan makhluk nan gemes ini. Mulai dari kucing kampung yang sering nyolong ikan asin hingga kucing model persia yang dimanja dan sering pergi ke salon. Perilakunya pun sangat menggemaskan. Hewan ini sangat kooperatif dengan manusia.
Namun ternyata dibalik lucu dan gemesnya makhluk ini, ternyata menyimpan satu potensi bahaya yang cukup besar. Si puss ini ternyata bisa menjadi media yang tepat dalam menyebarkan sejumlah bibit penyakit dan virus. Mulai dari tokso hingga yang namanya rabies yang sangat mengerikan. Untuk menambah pengetahuan kita semua, berikut ini adalah sejumlah fakta unik yang patut kita simak:
1. Tahukah kamu, kucing (Felis silvestrid-catus), terutama kucing rumah adalah salah satu hewan predator paling hebat di dunia. Kucing ini mampu membunuh dan atau memakan beberapa ribu species, mengalahkan kucing besar (seperti singa, harimau, dan sejenisnya) yang hanya mampu memangsa kurang dari 100 species. Namun karena ukurannya terbilang kecil, maka tidak berbahaya bagi manusia (syukurlah…). Namun tetap saja sangat berbahaya apabila kucing ini terinfeksi rabies.
2. Kucing telah berasosiasi dengan kehidupan manusia sekurangnya sejak 3500 tahun yang lalu. Ketika itu orang Mesir kuno telah menggunakan kucing untuk mengusir hama tikus dan hewan pengerat lainnya dari hasil panen mereka. Namun, percaya atau tidak, di dunia ini hanya terdapat 1% populasi kucing di dunia yang termasuk galur murni atau kucing ras. Sisanya adalah kucing hasil pencampuran dari berbagai ras atau biasa yang kita sebut sebagai kucing kampung. Karena itu, kucing ras termasuk kucing yang paling sering dicari dan mahal harganya.
3. Di Indonesia, suara kucing sering ditulis dengan kata “Meong”. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing sering ditulis dengan “Meow”. Di negara Inggris sendiri, suara kucing ditulis “Miaow”. Kalau bahasa Jepang sering ditulis dengan kata “Nya”.
4. Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kg dan jarang melebihi 10 kg, kecuali diberi makan berlebih, si pussy bisa mencapai berat badan 23 kg. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, dimana kucing tertua pernah diketahui berusia 36 tahun! Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya mampu hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
5. Kucing termasuk hewan yang sangat bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat. tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadangkala kucing memuntahkan semacam hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perutnya. Sementara itu kucing dapat menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12 – 16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13 – 14 jam. Tapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari!
6. Percaya atau tidak, di abad pertengahan kucing dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan cara dibakar dan dilempar dari tempat tinggi. Sejumlah ahli sejarah percaya bahwa wabah Black Death atau wabah pes menyebar dengan cepat di Eropa pada abad ke-14 akibat tahyul itu. Hal itu disebabkan banyaknya pembunuhan kucing yang dilakukan sehingga meningkatkan populasi tikus yang membawa wabah pes tersebut.
5. BURUNG GAGAK
Gagak tidak hanya identik dengan mistik, tapi mungkin juga cinta dan pertengkaran. Burung yang warna tubuhnya dominan dengan warna hitam ini memang terkenal selalu bertengkar. Tapi, setelah pertengkaran yang panjang hingga bulu-bulunya acak-acakan, tahu apa yang dilakukan? Ternyata, mereka akan kembali ke sarang dan berciuman dengan pasangannya.
Perilaku seperti ini dilaporkan Amanda Seed, seorang psikolog dari Universitas Cambridge, Inggris dalam jurnal Current Biology edisi 23 Januari setelah merekam 10 ekor gagak yang tinggal bersama di sebuah pohon, delapan di antaranya merupakan pasangan setia. Gagak memang tergolong hewan yang cenderung memilih pasangan tunggal atau monogami dan membangun sarang secara permanen. Dengan hidup bergerombol, gagak diuntungkan karena akan lebih waspada menghadapi predator dan kemungkinan menemukan sumber makanan semakin besar. Namun, mereka akan selalu berebutan karena tiap pasangan menginginkan dahan terbaik sebagai sarangnya dan biji terbanyak sebagai makanan.
Pertengkaran jarang terlihat secara massal tapi satu lawan satu. Seekor gagak biasanya menyerang tetangga sarangnya dengan mengoceh atau mengepakkan sayap kepada gagak lainnya. Usai bertengkar masing-masing biasanya kembali ke pasangannya kemudian saling mendekat, berbagi makanan, dan bercumbuan dengan paruhnya.
Sebelumnya, perilaku serupa banyak dilaporkan dilakukan spesies primata, misalnya simpanse, tapi baru kali ini terlihat dilakukan spesies burung. Para pakar perilaku hewan telah mempelajari kebiasaan bertengkar di kalangan mamalia khususnya primata.
Usai berkelahi, umumnya hewan-hewan tersebut bercumbu dengan kerabatnya yang tidak terlibat dalam pertengkaran. Hal ini diyakini sebagai cara untuk menurunkan tekanan yang dialaminya karena bertengkar. Simpanse, bonobo, dan beberapa jenis mamalia lainnya bahkan bersantai dengan lawannya yang sepertinya sebagai bentuk perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar